Senin, 17 September 2012

Lorong Hati

Gelap gulita dulu menghantui,
setelah sekian lama lorong hati tak disinggahi,
mulai terasa jenuh akupun membuka diri,
biarkan rasa masuk perlahan untuk dicintai,
seabadi mimpi yang hinggap di malam tadi,
membawa sukma terbang melayang tak terhenti,
begitu bahagia menghiasi hari-hari...

Tak pernah ingin berakhir...


By : Resha T. Novia

In The End...

Waktu seakan terbuang sia-sia disaat Kesti mulai menyadari bahwa dirinya hanya seperti boneka yang Tobing mainkan sesukanya. Kesti harus begini, Kesti harus begitu, semuanya Tobing yang mengatur. Dan disaat itulah Kesti mulai berpikir untuh menjauh dari kehidupan Tobing dan tak mau lagi tergantung padanya.

"Biarkan semua menjadi memori yang akan kau simpan sebagai kenang-kenangan dariku. Aku lelah, tak ingin lagi bermain denganmu..." Ucap Kesti.

"Kamu itu cuma lagi emosi. Aku harap kamu gak ngomong yang aneh-aneh." Balas Tobing.

"Aku serius..." 

"Coba pikir, selama ini hubungan kita baik-baik saja, terlalu banyak memori indah jika hubungan ini harus diakhiri." Tobing tetap ingin mempertahankan hubungannya dengan Kesti.

"Aku mohon, kita akhiri semuanya..." Pinta Kesti seraya meninggalkan Tobing di taman.

Tobing terdiam.

The end...

By : Resha T. Novia

Aku Tanpamu...

Aku terkulai lemas saat kulihat Dira, perempuan yang masih sangat kusayangi digendeng lelaki lain. Namun aku tak dapat berbuat apa-apa. Aku hanyalah lelaki lemah yang hanya bisa mengelus dada, menerima nasib yang telah digariskan sang takdir pada hidupku ini.

Semenjak aku tak bersamanya lagi, aku bagaikan manusia tanpa semangat, aku bukanlah apa-apa tanpanya. Karena tanpanya aku hanyalah butiran debu yang suatu saat akan tersapu angin, dan kemudian hilang tak meninggalkan bekas.

Kini hidupku hanyalah potongan kertas berserakan yang entah kapan bisa tersusun kembali menjadi sebuah buku yang tertata rapi. Hidupku hancur setelah Dira memutuskan untuk mengakhiri hubungannya denganku, setelah ia tahu bahwa aku menderita penyakit kanker. Ini tidak adil bagiku, karena ia memutuskanku di saat cintaku tumbuh semakin mendalam padanya.

"Aku nggak bisa menerima kamu apa adanya... Maaf..." Ucapnya saat memutuskanku. "Masih banyak mimpi yang ingin aku ukir di masa depanku, aku ingin hidup dengan pasanganku kelak lebih lama... Dan itu bukan dengan kamu..." Lanjutnya.

Dwaaaarrrrrrr.....
Semua itu terasa membom hatiku. Dan ucapannya itu masih kuingat sampai detik ini.

selesai...

By : Resha T.Novia

Kamis, 06 September 2012

Masa Lalu

Tatapannya terhihat lagi oleh kedua bola mataku. Ada sedikit rasa rindu yang menelusup di dalam hatiku. Aku tak percaya dia datang kembali dan berada di hadapanku. Semuanya terasa seperti sebuah mimpi.

"Selamat ya..." Terdengar kembali suaranya oleh telingaku.

Dia tersenyum seraya mengulurkan tangannya padaku. Aku pun membalas senyumannya dan menyalami tangannya.

"Terimakasih..." Balasku atas ucapannya.

5 tahun sudah aku tak pernah bertemu lagi dengannya, setelah kami memutuskan untuk berpisah dan memutuskan tali pertunangan kami. Kini ia telah menjadi milik orang lain, dan di hari ini aku pun resmi dipinang seorang lelaki.

Kedatangannya membuatku bahagia, karena ternyata dia tak pernah membenciku bahkan dia menyempatkan datang di acara pernikahanku. Dan kebahagiaanku di har ini, semakin bertambah dengan semua kejadian ini...

selesai..

By : Resha T. Novia