Sabtu, 26 November 2011

I'm Gonna Miss You

Oleh : Resha T. Novia

          Sudah beberapa hari belakangan ini Dinar (cewek kelas 3 SMP) selalu bersemangat tiap pagi, terutama saat berangkat sekolah. Itu karena Dinar selalu berharap agar bisa ketemu sama anak SMA yang cool, cakep, tinggi, ah pokoknya good looking lah. Karena hampir setiap hari Dinar selalu seangkot sama cowok itu. Tapi sampai saat ini Dinar belum tahu siapa nama cowok itu, sekolah di mana dan yang penting udah punya cewek or belum. Hehe… ngarep…

Pagi itu, Dinar benar-benar senang, karena harapannya terkabul, ia bisa satu angkot lagi sama cowok itu. Saat di perjalanan, sambil curi-curi pandang, Dinar ngebaca nama yang tertulis di buku yang lagi dibaca cowok itu. Titan, ya, mungkin namanya Titan sesuai dengan yang tertulis di buku itu. Tapi penasaran Dinar sama sekolah cowok itu tetep nggak ada jawaban coz dari pertama ketemu cowok itu selalu pakai jaket, jadi Dinar nggak bisa baca atribut sekolah yang dipakai cowok itu. Meskipun belum tahu cowok itu sekolah di mana, Dinar tetep senang, kan udah tahu namanya.
Semenjak hari itu, Dinar makin sering seankot sama cowok yang namanya Titan. Karena kini Dinar udah tahu waktu yang tepat kalo mau seangkot sama Titan. Bagusnya lagi Dinar jadi nggak pernah kesiangan datang ke sekolah. Padahal sebelumnya dia sempat dijuluki si ratu kesiangan.
Suatu pagi, Dinar seangkot lagi sama Titan. Tapi saat itu ada yang terasa berbeda, Titan menebarkan senyum pada Dinar. Bukannya ngebalas senyum Titan, Dinar malah bengong gara-gara mati kutu saking senangnya. Padahal itu bisa dijadikan kesempatan buat Dinar buat sekedar nyapa or say hai sama Titan.
“Kiri, Pak!!” Ucap Titan.
Dinar sadar, dan ia merasa aneh karena Titan mau turun. Padahal biasanya yang turun duluan itu Dinar.
Saat Titan turun dari angkot, ternyata sebuah gantungan yang biasa tergantung di tas Titan terjatuh. Dinar segera mengambilnya, tapi saat Dinar hendak memanggil Titan, Titan sudah pergi dan angkotnyapun sudah mulai melaju. Akhirnya Dinar menyimpan gantungan itu dengan baik, dan akan mengembalikannya saat mereka seangkot lagi.
Keesokan harinya, seperti biasa Dinar selalu bersemangat tiap pagi. Tapi sayang, pagi itu Dinar tak melihat Titan di tempat biasa Titan naik. Jadi Dinar nggak seangkot sama Titan. Padahal Dinar sangat berharap bisa seangkot dan bisa ngasihin gantungan punya Titan yang terjatuh.
Selain pagi itu, esoknya, esoknya dan esoknya lagi Dinar tak pernah seangkot lagi sama Titan. Melihat wajahnyapun tak pernah. Bahkan sampai Dinar lulus SMP. Padahal Dinar selalu berangkat di jam yang sama dan dengan angkot yang jurusannya sama.
            “Hei, lagi ngelamunin apa nih?” Tanya Fira, teman Dinar.
            “Bukannya ngelamun, tapi lagi nyari tahu sekolahnya yang punya gantungan ini, soalnya kalo bisa gue mau masuk SMA yang sama ama pemilik gantungan ini.” Jawab Dinar, seraya ngeliatin gantungan punya Titan.
            “Gue kayak pernah liat gantungan itu deh, tapi di mana ya? Ah, cuma perasaan aja kali ya?” Kata Fira. “Jadi elo mau masuk SMA mana?” Tanya Fira.
            “Gak tau, tapi kayaknya sih mau masuk SMA 2. Itu juga kalo nggak nemuin sekolah si pemilik gantungan ini.” Jawab Dinar.
            “Oh, SMA yang depan SMA 3 ya?” Tanya Fira lagi.
            Dinar mengangguk.
_sha_
            Kini Dinar sudah bukan anak SMP lagi, ia sudah memakai seragam putih abu-abu. Tapi angkot menuju sekolah yang dulu dengan sekolah yang sekarang tetap sama. Sayangnya, tetap saja ia tak pernah bertemu dengan Titan lagi.
            Saat Dinar hendak pulang dari sekolah, tiba-tiba sebuah motor melintas di hadapannya. Dan yang mengendarainya seperti taka sing lagi di mata Dinar.
            “Titan!” Ucap Dinar, tapi motor melaju semakin menjauh. “Gue yakin itu Titan, tapi kenapa nggak pake baju seragam SMA ya?” Tanya Dinar dalam hati.
            Meski hanya beberapa detik melihat Titan, itupin tak pasti, Dinar tetap senang.
            “Aku pasti kangen sama kamu, kangen curi-curi pandang, kangen liat kamu dan kangen sama senyum kamu……” Ucap Dinar seraya senyum dan memandangi gantungan milik Titan.

Tamat…… ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar