Jumat, 30 September 2011

Danau Kenangan

Oleh : Resha T. Novia


Sore itu kutemui Lastri di dekat danau yang menjadi tempat biasa kami bertemu. Ia memintaku datang, ada yang mau ia bicarakan, katanya.

Kulihat Lastri telah menungguku, aku segera menghampirinya yang sedang berdiri menghadap danau, namun membelakangiku.

Kutepuk bahunya saat itu. Namun Lastri tak terkejut, ia seolah sudah tahu bahwa aku akan melakukan itu.

Aku melemparkan senyum padanya, namun Lastri hanya menatap mataku dalam dan tiba-tiba memelukku dengan erat. Aku bingung.

"Kamu kenapa?" Tanyaku, bingung.

Tiba-tiba air mata Lastri melebur dalam pelukanku. Aku semakin bingung, aku tak tahu kenapa Lastri menangis. Sikapnya sangat aneh bagiku

"Kalau kamu ada masalah, ceritain aja sama aku. Aku siap jadi pendengar keluh kesah kamu." Lanjutku seraya berusaha menenangkan Lastri yang terus menangis dalam pelukanku.

"Hubungan kita gak bisa dilanjutin. Cukup sampai di sini. Maaf.." Ucap Lastri dalam isak tangisnya.

Duuaarrrrr...
Seperti ada bom yang tiba-tiba meledak di dalam hatiku. Aku tak percaya Lastri ingin putus denganku. Padahal selama ini tak pernah ada masalah antara aku dengannya. Hubungan kami baik-baik saja.

"Ke..ke..kenapa?" Tanyaku terbata-bata, bibirku seakan kaku setelah mendengar kata-kata Lastri.

Lastri mengangguk. Ia melepaskan pelukannya dariku.

"Aku serius. Tapi aku mohon, kamu jangan pernah tanya apa alasannya." Jawab Lastri, masih dalam isak tangisnya.

Hatiku seakan dicabik-cabik. Rasanya sakit, lebih sakit daripada tangan ini teriris oleh pisau tajam.

Tanpa berkata apapun, Lastri meninggalkanku di dekat danau. Ia meninggalkan sejuta tanya untukku.

***

Satu tahun sudah Lastri meninggalkanku. Tak pernah lagi aku melihatnya. Ia benar-benar menghilang setelah sore itu, sore di danau kenangan kita. Danau yang selalu menjadi tempat persinggahanku dikala suka dan duka. Danau yang selalu ada dan setia mendengarkan keluh kesahku.

Aku duduk di bebatuan kecil yang ada di pinggir danau.

"Lastri, aku merindukanmu.." Ucapku dalam hati. Ingat dengan kenangan dulu yang kurajut berdua bersama Lastri.



Sampai sini aja.. ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar