Oleh : Resha T. Novia
3 bulan itu harus menjadi kenangan. Ya, 3 bulan yang Via dan Panji
lewati, kini hanya tinggal sepenggal cerita yang hanya bisa dikenang.
Dikenang? Hmm.. mungkin ini terlalu pahit bagi Via. Bagaimana tidak,
meski hanya 3 bulan, tapi hubungan mereka sudah sangat jauh.
"Kalo nanti kita married, aku pengen punya anak 4 ya.." Ucap Panji saat itu.
"2 aja deh, cewe 1, cowo 1.." Balas Via.
Panji cemberut.
Begitu banyak mimpi yang mereka rajut bersama tuk masa depan.
Bahkan Via sudah yakin, bahwa Panji lah lelaki terbaik tuk menjadi
pendamping hidupnya kelak. Namun semua itu harus sirna, ketika dengan
tiba-tiba Panji mengatakan bahwa ia dekat dengan perempuan lain.
Padahal selama ini hubungan antara mereka selalu baik-baik saja. Begitu
sakitnya hati Via.
"Aku tetap sayang kamu, aku juga butuh kamu.. Tapi dia hadir di
antara hubungan kita.. Dan hatiku ini entah kenapa harus terbagi.. Ini
memang sangat berat.. Aku tahu kamu pasti marah.. Aku minta maaf.."
Ucap Panji.
Via membisu. Hatinya menangis.
"Maafin aku.." Ucap Panji lagi.
Via menggelengkan kepalanya. "Ini terlalu sakit jika aku harus maafin kamu.." Balas Via dengan suara bergetar, menahan tangis.
"Via..."
"Pilih dia, dan cepat pergi dari sini !" Ucap Via nadanya mulai meninggi, dan tak dapat lagi menahan tangisnya.
Dengan langkah gontai, Panji meninggalkan rumah Via. Ia begitu
sangat bersalah atas kejadian semua ini. Ia hanya bisa menyalahkan
dirinya sendiri yang tak bisa menjaga hatinya untuk Via seorang.
Sementara, Via merasa ini adalah karma yang ia terima karena dulu
telah memutuskan mantan kekasihnya, dan malah memilih Panji. Via merasa
ini adalah kesalahan besar.
Dan setelah kejadian itu, Via tak pernah mau lagi berhubungan
dengan Panji. SMS Panji tak pernah ia balas, telepon tak pernah ia
angkat. Apalagi sampai bertemu. Semua hanya akan memperkeruh suasana
hati Via dan membuka luka ya belum bisa terobati.
_end_ ^o^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar