Jumat, 30 September 2011

Sebening Cintaku

Oleh : Resha T. Novia


Matanya berbinar melihat sosok cantik di sebrang jalan sana. Sosok gadis yang mengenakan dress putih selutut, rambutnya terurai indah sebahu, dan pipinya merah merona.

"Bening !" Teriak Rian seraya melambaikan tangan kanannya. Ia terlihat sangat senang bisa bertemu lagi dengan Bening, kekasihnya.

Ya, sosok cantik itu bernama Bening. Cukup lama mereka tak bertemu, karena Rian harus Kerja di luar kota.

Bening tersenyum, dan membalas lambaian tangan Rian.

"Tunggu di sana !" Teriak Rian.

Bening menggeleng. "Jangan ! Aku aja yang ke sana !" Balas Bening.

Rian tak bisa menolak, ia menunggu Bening menghampirinya.

Kendaraan-kendaraan terus berlalu lalang melintasi jalan yang memisahkan antara Rian dan Bening.

Tiba-tiba, handphone Rian berbunyi. Ia segera mengangkatnya dan ia berjalan ke arah tempat yang tidak terlalu bising, namun tak jauh dari tempat ia berdiri. Obrolan seriuspun mulai terlihat dari raut muka Rian. Namun entah apa yang sedang dibahas.

"BRAKKKKK.......!!!"
Seketika, terdengar suara yang sangat mengejutkan mengalihkan perhatian semua orang yang ada di sana. Orang-orang berlarian menuju tengah jalan. Perhatian Rian pun teralihkan, telepon ia tutup. Dan segeralah ia menuju keramaian itu.

Deg... deg... deg... deg...
Bibir Rian seakan membisu, langkahnya seakan terpaku. Getar tubuhnya mulai menderu setelah berada di antara keramaian itu.

***

Rian duduk sendiri di samping pusara yang masih merah dan basah. Air matanya menetes seakan tak bisa berhenti. Ada penyesalan dalam dirinya. Dan tangannya terus mengelus-elus batu nisan di hadapannya yang bertuliskan "Bening Sharena Putri".

"Aku janji, aku pasti akan susul kamu ke sana. Tunggu aku..." Ucap Rian dalam duka.




Selesai... ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar